Selasa, 04 Maret 2014

apa perbedaan DOC Broiler, Pejantan, dan Petelur?

Di dunia peternakan mungkin DOC broiler dan Pejantan sudah tak asing lagi.. tapi bagi yang awam dan yang baru memulai berbisnis peternakan mungkin juga masih belum bisa membedakan antara doc broiler,pejantan,dan petelur.. nah di sini admin akan menjelaskan apa itu doc broiler,pejantan,dan petelur


Ayam broiler adalah ayam pedaging, dimana bibitnya sedemikian rupa cepat besar dengan daging yang banyak. Ayam pedaging sama pertumbuhannya baik betina maupun jantan. 

Type lainnya adalah ayam petelur. Ayam ini ditetaskan dari telur turunan ayam petelur juga dimana betinanya akan menghasilkan lebih banyak telur dibanding type ayam lainnya. Sayangnya telur yang mau ditetaskan tidak dapat dipisahkan mana telur betina dan mana telur jantan. Jadi anak ayam petelur yang menetas kurang lebih separuhnya adalah jantan yang pastinya tidak dapat bertelur.

Anak ayam petelur jantan inilah yang biasa disebut ayam pejantan (tentu salah kaprah dengan pengertian pejantan). Anak ayam ini dipelihara terpisah dengan anak ayam betina dan dijual sebagai ayam pedaging pada umur 30 sampai 40 hari. 

Setelah sibuk dengan rutinitas..

 Ingatlah Allah saat senang dan susah

 

Kita biasanya ingat Allah SWT saat dilanda kesulitan (susah), berdoa pada-Nya, bahkan meningkatkan ibadah. Namun, saat senang, kita kadang lupa kepada-Nya, sebagaimana “sindiran” Allah SWT dalam Al-Quran:

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas…” (QS. Yunus [10] : 12).

Kita harus mengingat Allah dalam semua keadaan, baik saat susah maupun senang. Jika ketika senang kita mengingat Allah, maka Allah “otomatis” akan mengingat kita (menolong kita) saat dalam kesulitan.

“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqarah [2]:152).

“Ingatlah Allah ketika senang, maka Allah akan mengingat engkau ketika sulit.” (HR. Hakim).

“Ingatlah Allah di waktu engkau dalam keadaan senang, niscaya Dia (Allah) akan mengingatmu di waktu engkau mengalami kesusahan. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya hal-hal yang luput darimu tidaklah ditakdirkan untukmu, dan hal-hal yang mengenaimu tidaklah ditakdirkan untuk luput darimu. Sesungguhnya pertolongan itu datangnya beserta kesabaran, dan jalan keluar itu datangnya bersama dengan musibah; serta sesungguhnya kesulitan itu pasti dibarengi dengan kemudahan.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).